cso-hari-01a

 

Pertemuan Bali merupakan pertemuan ke-empat Panel Tingkat Tinggi dan merupakan putaran terakhir para pemangku kepentingan sebelum penyerahan laporan Panel Tingka Tinggi mengenai agenda pembangunan Paska-2015. Pertemuan ini mengangkat program penting, terutama pembahasan tentang kemitraan global dan cara-cara pelaksanaannya, sebagai kelanjutan pembahasan serupa di Monrovia. Pertemuan di Bali dari tanggal 25 - 27 Maret 2013 memiliki tiga tujuan, yakni :

  • Menetapkan kemitraan global untuk agenda pembangunan Paska-2015.
  • Menetapkan cara-cara pelaksanaannya untuk mencapai agenda pembangunan Paska-2015.
  • Menetapkan jalan ke depan untuk mencapai konsensus agenda pembangunan Paska-2015.

Selain dari kemitraan global dan cara-cara pelaksanaannya, konsultasi juga mencakup diskusi tentang visi dan misi kerangka kerja pembangunan baru, tata kelola dan akuntabilitas global, serta isu-isu informal sektor dan inklusi.

Pertemuan Persiapan CSO yang berlangsung pada tanggal 23-24 Maret ditujukan untuk mengkonsolidasikan suara-suara komunitas akar rumput dan komunitas marjinal di belahan bumi Selatan. Terdapat 135 partisipan nasional/Indonesia dan 130 partisipan internasional dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan kelompok komunitas dari 6 kawasan di dunia yang menghadiri pertemuan. Pertemuan ini berfungsi sebagai forum yang terbuka dan inklusif untuk mempersiapkan posisi CSO dalam konsultasi untuk mempengaruhi komunike dan laporan akhir Panel Tingkat Tinggi. Pemerintah Indonesia memfasilitasi konsultasi tanggal 25 Maret, 2013 melalui pertemuan town hall dan sejumlah diskusi meja bundar.

Pertemuan Persiapan CSO menghasilkan komunike CSO, enam pernyataan tematik dan tujuh pernyataan dari kelompok sektoral yang meliputi (i) pekerja migran, pengungsi, dan warga tersisih, (ii) entis minoritas, masyarakat adat, dan kelompok-kelompok yang tersisih secara sosial; (iii) anak-anak, penyandang cacat, dan lanjut usia; (iv) perempuan, korban kekerasan berbasis gender, dan Lesbian-Biseksual-Transgender (LBT); (v) pejuang hak asasi manusia, advokat demokrasi, pekerja pembangunan yang terancam; (vi) petani kecil, nelayan, dan komunitas pantai; dan (vii) pekerja, pengangguran serta masyarakat miskin perkotaan. Output yang dihasilkan terdiri atas tiga poin yang harus diperhatikan oleh Panel Tingkat Tinggi, yakni:

  • Pokok-pokok yang harus diubah dan bergeser apabila kita menginginkan masa depan yang lebih baik, lebih adil dan lebih berkesinambungan untuk semua orang.
  • Skala priorits perubahan-perubahan harus bisa memberdayakan gagasan-gagasan yang dikehendaki dan recana-rencana yang dibuat haruslah layak.
  • Teknis dan pendanaan diperlukan untuk mendukung perubahan di negara maju dan negara berkembang.

Melalui sudut pandang kelompok marjinal, kelompok rawan dan kelompok minoritas, para peserta mendapatkan pemahaman yang sama mengenai kemitraan global yang harus menyoroti kemitraan setara, menghormati hak asasi dan martabat manusia. Kepemilikan harus diterjemahkan sebagai peningkatan kapasitas lokal, dan harus menganggap bahwa masing-masing negara memiliki keunikan sendiri-sendiri dan memiliki tingkat tanggungjawab masing-masing. Sementara itu, untuk mengubah ketimpangan struktur, maka kebijakan dan peraturan perdagangan internasional harus mempertimbangkan potensi dan aspek lokal, dan oleh karena itu maka mobilisasi sumberdaya, perdagangan yang adil, regulasi pajak internasional, peniadaan privatisasi, perlindungan barang-barang bersama, penghentian kekerasan struktural terhadap perempuan, dan keterbukaan dan akuntabilitas harus ditekankan pada kerangka kerja yang baru. Kesetaraan, inklusifitas dan non-diskriminasi harus benar-benar ditanamkan sebagai prinsip-prinsip dalam menetapkan kerangka kerja PasKa-2015.

CSO harus mengangkat proses ini untuk mempersiapkan langkah-langkah advokasi di masa depan untuk memastikan bahwa kata-kata kunci kesetaraan, inklusifitas, lingkungan yang berkelanjutan dan kemitraan setara benar-benar mendapat penekanan. CSO harus lebih siap untuk meresepon laporan akhir Panel Tingkat Tinggi.